MAKNA FRASA "TAKUT AKAN TUHAN" DALAM KEKRISTENAN MODERN:

PERSPEKTIF DAN IMPLEMENTASI BERDASARKAN AMSAL 1:7

Abstract

Ungkapan "Takut akan Tuhan" sering muncul dalam Amsal, khususnya dalam Amsal 1:7, yang mengatakan, "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan." Ini memiliki makna teologis yang mendalam dalam tradisi Kristen. Namun, relevansi dan penerapannya dalam konteks Kristen modern sering dipertanyakan. Penelitian bertujuan untuk mempertimbangkan bagaimana pandangan dan praktik ungkapan “takut akan Tuhan” dapat diterapkan dalam kehidupan Kristen kontemporer, dan bagaimana konsep ini berubah di tengah perubahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis teologis dan hermeneutik terhadap teks Alkitab khususnya Amsal 1:7, untuk memahami makna “takut akan Tuhan” dalam konteks teologis. Analisis tekstual dilakukan dengan memeriksa interpretasi klasik dan modern terhadap bagian-bagian Alkitab yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa “takut akan Tuhan” diartikan sebagai rasa hormat, kekaguman, dan ketaatan kepada Tuhan, bukan sekadar rasa takut secara harafiah. Artinya bahwa Pemahaman ini diwujudkan dalam sikap hidup yang mencerminkan integritas, etika, dan moralitas sesuai ajaran Kristus. Oleh karena itu, dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan spiritual dan sosial, termasuk pendidikan agama, ibadah, dan praktik spiritual sehari-hari seperti doa dan meditasi.  Lebih jauh lagi, penelitian ini menunjukkan bahwa konsep "takut akan Tuhan", bila dipahami dengan benar dan diterapkan secara konsisten, dapat memperkaya kehidupan rohani umat Kristiani dan membantu mereka menghadapi.